Minggu, 05 Januari 2020

Jawaban untuk Pertanyaan Mahfud MD di Twitter | BPKB Juga Bisa Sekolah

Kalau pernyataan politik pasti banyak yang membahas. Tetapi, jika Mahfud sedang guyon begini, biarkan saya yang membahasnya.

Karena saya cukup mengagumi Mahfud MD, maka saya ikuti twitternya. Acapkali, yang diposting adalah hal-hal ringan. Di samping juga sering mengetwit hal berat sesuai dengan kapasitasnya sebagai ahli hukum tata negara.

Saya bukan ahli hukum, juga bukan praktisi hukum, juga bukan mahasiswa hukum. Tetapi mendengar penjelasannya saya mudah paham. Apalagi saat Mahfud MD menjelaskan dan 'ngomong' di teve. Yang paling berekesan adalah logat Madura yang cek kentalnya.




Saya bukan orang Madura, tetapi karena tinggal di Jember yang pandhalungan saya juga merasa dekat dengan budaya Madura. Akhirnya merasa dekat juga dengan Mahfud MD. Saat nonton Mahfud MD di teve rasanya tetangga saya yang medok Madura yang sedang diwawancara. Hehehe.

Pagi ini Mahafud MD menanyakan hal remeh temeh. Tapi menarik dianalisis dari segi bahasa. Mahfud MD mengetwit begini:



Tiap hari sy dpt SMS begini: "Jgn biarkan BPKB Nganggur, suruh dia cari uang. Kami bantu". Apa ini maksudnya? Masak BPKB bs cari uang? Nanya

Jels itu bukan pertanyaan serius. Mungkin Iseng saja. Mungkin kurang kerjaan (ngapunten Ra Mahfud). Mungkin juga sedang ingin bercanda di tengah penatnya silang sengkarut pendapat.

Tapi karena Mahfud MD telanjur bertanya maka saya akan menjawab. Meskipun ini jawaban iseng karena Mahfud MD juga sedang iseng.

Kalimat, jangan biarkan BPKB Nganggur, suruh di cari uang. adalah kalimat yang mengandung majas personifikasi.

Dalam majas personifikasi, benda atau hewan, atau tumbuhan, dianggap dan diperlakukan seolah-olah sebagai person alias manusia. Jadi, dimanusiakan. Nah, BPKB saja dimanusiakan masak Kiai enggak. #Jleb. hahaha.

Selanjutnya, BPKB memang bisa cari uang. Tetapi masalahnya BPKB tidak bisa mencari uang dalam waktu yang kontinyu dan terus menerus. Sekali bisa mendapatkan uang, setelah itu pasti dia akan mengeluarkan uang yang jumlahnya lebih tinggi. Plus bunga.

Cara BPKB cari uang adalah dengan dibantu dengan digadaikan. Tetapi ada cara mendapatkan uang yang lebih banyak, yaitu dengan menjual KBnya, bukan hanya 'menyekolahkan' BP-nya. Alias menjual Kendaraan Bermotornya, bukan sekadar menggadaikan Suratnya.

Oh iya, di sekitar rumahku ada istilah disekolahkan. Jadi, BPKB atau surat berharga lainnya dianggap seperti anak yang harus belajar di sekolah.

"Surate sepeda montormu wis disekolahno ta?"

(apakah surat motormu [maksudnya STNK] sudah disekolahkan?)

Akhirnya muncul juga guyonan. "BPKB-ku wis pinter. Sekolah bolak balik." Maksudnya, BPKB-nya sudah digadaikan berkali-kali dan ditebus berkali-kali juga. Karena berkali-kali sekolah maka dianggap pinter.

Meskipun logikanya salah, kalau sekolahnya sampai berkali-kali di tempat yang sama, berarti sang BPKB itu tidak pinter. Tapi tidak segera lulus dan harus mengulangi lagi.

Di Madura bagaimana Pak Mahfud? Ada BPKB bisa cari uang?

Di Jember, malah BPKB bisa sekolah juga, bahkan sampai pintar.